Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mendidik dan mengajar anak

Mendidik dan Mengajar anak

Apasih bedanya mendidik dan mengajar, khususnya penerapannya kepada anak usia dini. Siapa sebenarnya yang bertanggungjawab atas pendidikan dan pengajaran terbaik kepada anak itu?

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh instingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti.

Menurut Paulo Freire, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, sedangkan John Dewey mengatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan agar ada perubahan dalam masyarakat.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah sebuah proses transfer dan pencarian nilai yang terjadi dilevel individu maupun masyarakat yang mengarah kepada perubahan kondisi kearah yang lebih baik.

Secara harafiah, Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan mendidik sebagai memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, dan pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sementara kata ajar diartikan sebagai petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diikuti.

Mendidik memiliki makna luas yang bisa berarti memberitahukan makna dari setiap kompetensi yang dikuasai oleh anak. Sedangkan mengajar hanyalah memberikan petunjuk kepada anak. Petunjuk untuk menguasai suatu standar kompetensi tertentu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan atau istilahnya hanya transfer knowlage.

Lebih mudahnya adalah Mendidik itu proses untuk mencapai tujuan dari pendidikan dan mengajar yaitu metode atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Mendidik untuk jangka panjang sedang mengajar bersifat jangka pendek karena seringkali berubah-ubah metode sesuai kondisi yang ada.

Tujuan pendidikan

Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, baik yang didapat dari lembaga formal maupun informal. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan tujuan pendidikan yang tepat. Tujuan pendidikan akan menentukan keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia, tentunya diimbangi dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. 

Sebelum kita memulai proses mendidik anak, kita harus mempunyai tujuan dalam pendidikan anak. Setiap orang tua atau guru harus mempunyai tujuan dalam pendidikan, jika tidak mempunyai tujuan dari awal maka kita tidak akan bisa mencapai dari maksud pendidikan tersebut.

Setiap orang tua mempunyai tujuan pendidikan bagi anakanya itu berbeda-beda
Misal ada orang tua mempunyai tujuan pendidikan bagi anak yaitu anak nanti harus lulus kuliah di universitas negeri dengan nilai cumlaude. Itu akan berbeda dengan orang tua yang mempunyai tujuan pendidikan cukup anaknya lulus sampai SMA saja.

Ada orang tua yang ingin anaknya menjadi Hafiz Qur'an ada orang tua yang menginginkannya menjadi Pengusaha ada orang tua yang ingin anaknya menjadi tentara dan masih banyak lagi..

Setiap yang ingin dicapai pasti cara mendidik dan mengajarnya berbeda.

Sudah tau tujuan pendidikan bagi anak kita? jika belum segera tentukan dari sekarang tujuannya. Walaupun nanti jika sudah besar anak bebas menentukan tujuannya sendiri.

Sekarang ini tugas kita adalah memberikan pondasinya. Jika pondasinya sudah kuat, maka mau jadi apapun dia kelak tidak akan mudah "roboh" dimakan zaman.

Siapa yang mendidiknya?

Orang tualah yang berkewajiban mendidik anak. Mau disetting seperti apa anak kedepan, tergantung settingan orsng tua sekarang.

Jika orang tua tidak atau belum mampu mendidik sendiri maka alangkah bauiknya dititipkan ke lembaga pendidikan yang terpercaya.

Walaupun di lembaga pendidikan tidak bisa sepenuhnya mendidik anak sesuai keinginan orang tua, minimal mereka bisa lebih terarah. Karena di lembaga pendidikan itu anaknya beraneka ragam dan beraneka ragam keinginan orang tua. Jadi peran orang tua tetep berpengaruh besar mendidik di rumah. Lembaga pendidikan hanya membantu.

Bagaimana cara mengajarnya?

Metode atau cara mengajar itu banyak dan bervariatif sekali. Tinggal orang tua bisa memilih sesuai dengan kondisi dan keadaan anak dan lingkungan.

Berikut contoh cara mengajar untuk anak :

1. Gunakan Media Gambar

Anak-anak akan lebih mudah tertarik jika ilmu disajikan dalam bentuk gambar. Buatlah gambar-gambar yang kreatif agar anak bisa dengan mudah memahami apa yang coba ingin sampaikan.

2. Gunakan Warna-Warna

Anak usia dini sangat tertarik dengan warna. Ketika akan mengajarkan sesuatu kepada anak  maka akan jauh lebih baik jika  memakai beragam pilihan warna yang cerah dan disukai oleh anak-anak.

3. Ciptakan Lagu

Anak-anak sangat mudah mengingat lagu. Gunakan lagu sebagai media untuk mengajar anak-anak usia . Ciptakan lagu dengan lirik yang berisikan ilmu atau pelajaran yang ingin  sampaikan kepada anak-anak.

4. Ajak Anak agar Aktif Bicara

Anak-anak akan cenderung cepat bosan jika hanya mendengar. Lain halnya jika memberikan kesempatan mereka untuk bicara maka suasana belajar akan jauh lebih menyenangkan.

5. Mainkan Karakter

Jangan selalu menjadi guru yang membosankan,  bisa menciptakan karakter-karakter lucu agar anak-anak semakin semangat belajar. Misalnya,  bisa berbicara dengan suara-suara yang lucu atau memakai aksesoris yang unik sesuai dengan karakter yang  ciptakan.

6. Gunakan Boneka Tangan

Jika terlalu sulit untuk menciptakan sebuah karakter yang dimainkan oleh diri sendiri maka  bisa memanfaaan boneka tangan. Boneka tangan sangat sederhana untuk dimainkan namun bisa efektif menarik perhatian anak-anak.

7. Ijinkan Anak Berekspresi

Anak usia dini memiliki kreativitas dan keinginan berekspresi yang tinggi.  harus bisa memanfaaan hal ini dalam proses belajar mereka. Ijinkan anak untuk bebas berkreasi misalnya dengan mengajak mereka menggambar, mewarnai, dan lain sebagainya.

8. Buat Cerita

Anak-anak gemar mendengarkan cerita. Sebagai "guru",  bisa membuat cerita yang menarik dengan nilai-nilai positif di dalamnya untuk disampaikan kepada anak-anak.

9. Lakukan Games

Usia anak-anak memang sudah seharusnya dinikmati dengan bermain.  bisa mengajak mereka bermain aneka jenis games yang edukatif.

10. Berikan Hadiah

Sekecil apapun itu, anak-anak akan sangat senang jika mereka diberi hadiah. Berikah hadiah setiap kali mereka berhasil melakukan sesuatu agar mereka semakin semangat untuk belajar.

Dengan stimulus yang diberikan mudah-mudahan anak bisa mencapai tujuan pendidikannya.

Posting Komentar untuk "Mendidik dan mengajar anak"